COMMONRAIL ENGIINE ISUZU
COMMONRAIL ENGINE ISUZU
Commonrail Engiine Isuzu merupakan manufatur yang bisa dibilang sebagai pioner dalam pemakaian teknologi commonrail pada Mobil Truk. Sistem yang mengelola dan menyemprotkan bahan bakar ke dalam jantung mekanis diesel ini memiliki banyak keunggulan, di banding dengan mesin diesel konvesional.
Pada Kendaraan ISUZU tekhnologi Commonrail sudah lama diterapkan, terutama pada Variant Isuzu GIGA, dan yang terbaru tekhnologi Commonrail di terapkan pada Model Isuzu ELF NMR 81 SHD dengan Tenaga mesin 150 PS, mesin sangat power full bertenaga tetapi sangat effisien pemakaian bahan bakar serta ramah lingkungan, karena mesin terdengar tidak kasar dan tidak berisik seperti mesin Diesel pada umumnya.
Commonrail Engiine Isuzu teknologi yang dibutuhkan saat ini yang sudah Isuzu kembangkan, adalah engine commonrail. Engine ini akan membantu Isuzu untuk mengahadapi regulasi pemerintah mengenai Euro 4. Selain itu juga, engine ini akan membantu konsumen dalam penghematan bahan bakar, dikarenakan sistem common-rail ini bisa mengatur pembakaran dengan tepat,” jelas Attias Asril, General Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia.
COMMONRAIL ENGIINE ISUZU
COMMONRAIL ENGIINE ISUZU – Beragam keunggulan yang didapat dari sistem ini. Berikut ini adalah kehebatan common-rail besutan Isuzu:
Teknologi common rail mampu untuk menurunkan emisi dan output yang lebih tinggi, yang berhubungan dengan tekanan injeksi.
- Mengurangi kebisingan dan emisi gas buang, lantaran adanya pengendalian kuantitas injeksi bahan bakar.
- Meningkatkan kinerja mesin karena kontrol waktu yang fleksibel.
- Bebas mengendalikan tekanan injeksi, sebagai respons terhadap putaran dan beban mesin.
Mesin-mesin Isuzu direkayasa untuk menghasilkan tenaga dan tendangan torsi yang cukup (tidak berlebihan) agar tekanan mesin tidak terlampau tinggi. Tujuannya untuk mengurangi keausan engine dan meningkatkan umur komponen. Keandalan ditentukan dengan menciptakan campuran bahan bakar / udara yang optimal dan memastikan bahwa panas yang dihasilkan oleh proses pembakaran adalah konstan dan juga disemprotkan secara seragam,” Papar Iwao Sasaki, Chief Engineer Isuzu Motors Limited’s PT Product Planning & Engineering Dept.
Upaya desain mesin yang dilakukan Isuzu, ditujukan untuk menghasilkan torsi maksimum pada putaran mesin rendah – di bawah 2.000 rpm – karena pada kecepatan tersebut, konsumsi bahan bakar paling ekonomis dan karakteristik respons mesin dianggap positif yaitu memiliki daya tarik (pulling power) yang bagus.
Namun di luar itu semua, kontaminasi bahan bakar adalah salah satu musuh terbesar dari mesin common-rail. Kemudian penggunaan bahan bakar berkualitas buruk pun akan memiliki efek negatif pada sistem bahan bakar common rail diesel (CRD). Filter bahan bakar dan pemisah air tidak dapat menghapus semua jejak air, terutama sekali campuran bahan bakar dan air menjadi teremulsi.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Isuzu sudah memiliki jawaban saat membangun mesinnya agar kuat melawan kerusakan seperti itu. “Pertama, kami mengadopsi filter bahan bakar terbaik, yang memiliki efisiensi filtrasi untuk memisahkan air. Kedua, kami memasang filter yang sudah sepaket dengan sistem alarm berbasis sensor level air. Selain itu, injektor bahan bakar juga disusun dengan lapisan khusus, yang melindungi terhadap zat asing,” pungkas Sasaki.